DIRGAHAYU..!!!
“PERAYAAN YUBELIUM 50 TAHUN EMAS
INJIL MASUK PADA SUKUKU “KIMYAL-PAPUA”
DENGAN PERADABAN BARU DALAM INJIL
KESELAMATAN DARI TUHAN YESUS KRITUS”
Korupun, 09 Juli 1963-09 Juli
2013
“Kamu harus
menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu
bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus
masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya. Tahun yang kelima
puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang
tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak
dirantingi jangan kamu petik buahnya.” (Imamat 25:10-11).
Seruan dan
Himbauan khusus kepada seluruh pemuda-pelajar, mahasiswa, PNS, Swasta, dan
masyarakat yang berasal dari suku bangsa Kimyal Papua oleh Ketua Panitia : ANTHONY MIRIN
Berkenankanlah
saya dapat menyampaikan dengan penuh suku cita dalam kesempatan emas ini, menjelang
perayaan Yubelium di suku bangsa kita, ada beberapa hal yang harus kita
mendengar, menyimak, mengikuti dan melaksanakan secara bersama-sama yaitu :
1. Pusat Perayaan Yubelium akan
dilangsungkan di Korupun, dari hari Selasa 02 Juli-Selasa 09 Juli 2013.
2. Waktu persiapan kita, jika dapat
dihitung dari bulan Oktober 2012-Juni 2013, maka masa efektif kerja kita
tersisa selama Sembilan (9) bulan saja.
3. Pada bulan September 2012 ini, kita
akan memulai kerja dengan sengsor kayu dihutan untuk membangun Aula Perayaan
dan Dapur untuk konsumsi.
4. Kita juga akan merehab rumah-rumah
missionaries, lebih khusus pada bagian-bagian yang rusak saja.
5. Kita akan membangun tugu peringatan
Injil masuk di Kimyal.
6. Kita akan membersihkan dan melakukan
kegiatan bersama (kerja bakti) di kompleks stasiun missionaris dan lapangan
terbang Korupun dengan menimbunpasir dan mengupas lapangan yang berlumut dan
licin.
7. Masyarakat dari seluruh Kimyal
(Sela, Kwelamdua, Douram, Dagi dan lain-lain) datang membangun honai untuk
penginapannya sendiri di Korupun pada awal tahun 2013.
8. Khusus pada haris Selasa, 02 Juli
2013 kita akan memberikan persembahan dan persepuluhan kita akan apa yang Tuhan
Yesus memberkati kita selama 50 Tahun berjalan. Baik sebagai petani, pegawai
negeri dan swasta, sebagai polisi, sebagai anak-anak pelajar dan mahasiswa dan
lain-lain sebagainya. Kita akan bawa hasil-hasil pertanian kita, hasil-hasil
hewan pemeliharaan kita, hasil-hasil uang kita dan lain-lain tanpa menghitung
dan melihat jumlahnya.
9. Kemudian sumbangan-sumbangan wajib
kita yang akan di sumbangkan kepada panitia adalah (sesuai hasil rapat pada
hari sabtu, 18 Agustus 2012 di Sentani) sebagai berikut:
1) Orang Kimyal yang memegang jabatan
di DPRD Rp 100 juta
2) Orang Kimyal yang menjadi anggota
DPRP-Papua Rp 100 juta
3) Orang Kimyal yang menjadi anggota
DPRD Rp 50 juta
4) Seorang Kepala Distrik Rp
50 juta
5) Seorang Kepala Kampung Rp
10 juta
6) Seorang Kepala Sekolah Rp
10 juta
7) Seorang Kepala Pustu Rp
10 juta
8) Seorang Kepala Seksi (Kimyal-belum
Bidang) Rp 8 juta
9) Seorang anggota BPH Klasis Rp 5
juta
10) Seorang angg. BPH Wilayah &
Sinode (Kimyal) Rp 5 juta
11) Seorang panitia inti Rp
5 juta
12) Seorang PNS Rp
5 juta
13) Seorang pegawai swasta Rp
5 juta
14) Seorang coordinator seksi Rp
3 juta
15) Seorang ketua rayon di kampung Rp 3 juta
16) Seorang Gembala Sidang Rp
2 juta
17) Seorang anggota diaken/penatua
jemaat Rp 1 juta
18) Seorang panitia berstatus
pelajar/mahasiswa Rp 500 ribu
rupiah
19) Seorang anggota jemaat biasa Rp 500
ribu rupiah
Catatan : Sumbangan ini hanya menjadi standar saja,
kalau mau diberikan lebih PUJI TUHAN, asal jangan diberikan kurang. Haleluyah
!!!
10. Masalah sumbangan-sumbangan ini,
kita tidak bisa berharap kepada siapa-siapa tetapi secara total dan seratus
persen kita hanya bisa berharap kepada Tuhan Yesus Kristus yang mempunyai Injil
dan Gereja-Nya. Oleh karena kita membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
melakukan Pesta Rohani akbar dalam sejarah kehidupan suku bangsa Kimyal. Jangan
takut, walaupun kita berasal dari daerah terisolasi dan sangat pedalaman tetapi
Tuhan Yesus kita tidak terisolasi dan
tidak berpedalaman. AMIN !!!
11. Sedangkan dari hari Rabu, 03-08 Juli
2013 akan kita melaksanakan ibadah KKR dan Seminar-seminar serta pertandingan
lainnya.
12. Pada hari Selasa 09 Juli 2013,
adalah puncak Perayaan Yubelium sebagai Pesta Rohani, maka kita hanya fokuskan
ibadah akbar saja.
13. Bertolak dari semua hal yang
disampaikan diatas maka :
1) Semua masyarakat dan pemuda yang
masih tinggal di kota Dekai, Wamena dan Jayapura tanpa tujuan dan kegiatan yang
jelas, kami meminta supaya segera kembali ke Korupun dan kita bekerja bersama
–sama dari sekarang.
2) Pada bulan Oktober 2012 ini, kita harus meratakan tanah
untuk membangun Aula Perayaan dan mengangkat pasir dari sungai Desul.
3) Kita membantu tukang-tukang sengsor
yang bekerja di hutan dengan mengantarkan makanan seperti ubi, sayur dan lain-lain
untuk mereka makan dan bekerja.
4) Pada bulan Oktober juga kita akan
mengangkut kayu hasil-hasil sengsor dari hutan di kumpulkan di halaman kompleks
misionaris Korupun, dimana lokasi pembangunan akan dilangsungkan.
Karena
sudah berabad-abad lamanya Iblis dapat memutar balikan kebenaran
dan keadilan serta dapat memutakan mata hati dan pikiran kita, sehingga nenek
moyang kita di lembah-lembah sana berpikir bahwa tiada orang yang mendiami
bagian lain dimuka bumi ini; hanyalah mereka, karena itu dijuluki dirinya
sebagai Penguasa-penguasa Bumi, Para Jago Perang, Jago Penakluk Wanita, Jago
Peternak dan Penyembelih Babi, Jago
Pemegang Kendali “Sistem pesta Mobi,
Jago Pembelah Arus Sungai, Jago Pendaki dan Pengendali Gunung-gunung
Raksasa, Orang-orang Berhikmat Dalam Pendidikan Wes, Pemilik Terampil Berkanibal, Para
Perancang Hebat dalam Ilmu Berkebun, Imam-imam
Sunuruba’ Kimyal yang Sangat
Sakral dan berahasia dan lain-lain sebagainya. Akan tetapi oleh karena kuasa Injil
Keselamatan dari Tuhan kita Yesus Kristus dapat merubah semuanya itu dan
memberikan kepastian keselamatan serta memberikan jaminan hidup kekal didalam
kerajaan Sorga bagi seluruh orang dari suku bangsa Kimyal.
====Nhabo, selamat
menyongsong perayaan Yubelium Kimyal ====
Wamena, 10
September 2012.
Anthony
Mirin
Ketua